Dulu orang sekolah dan bahkan belajar hingga perguruan tinggi, agar setelah lulus bisa menjadi pegawai. Orientasi seperti itu, tidak ada salahnya. Sebab dengan menjadi pegawai, maka artinya yang bersangkutan bisa mengabdi pada masyarakat dan sekaligus secara ekonomis akan mendapatkan penghasilan tetap.
Akhir-akhir ini orientasi menjadi pegawai bukan lagi dianggap sebagai pilihan ideal. Sementara orang mengatakan bahwa, menjadi pegawai tidak akan bebas, atau bahkan dikhawatirkan akan menjadi bermental pegawai. Sebagai pegawai, maka seseorang akan mengikut apa saja yang dimaui majikan atau atasannya. Padahal tidak semua orang mau menjadi pengikut. Sebagai pengikut, orang khawatir kurang leluasa mengekspresikan daya kreativitasnya.
Akhir-akhir ini orientasi menjadi pegawai bukan lagi dianggap sebagai pilihan ideal. Sementara orang mengatakan bahwa, menjadi pegawai tidak akan bebas, atau bahkan dikhawatirkan akan menjadi bermental pegawai. Sebagai pegawai, maka seseorang akan mengikut apa saja yang dimaui majikan atau atasannya. Padahal tidak semua orang mau menjadi pengikut. Sebagai pengikut, orang khawatir kurang leluasa mengekspresikan daya kreativitasnya.
Pilihan yang dianggap lebih ideal adalah menjadi wirausaha. Seorang wirausahawan tidak pernah mengenal adanya kamus pasti. Sebaliknya yang ada justru suasana ketidak-pastian. Lingkungan yang serba tidak pasti dianggap lebih menantang. Suasana seperti itu justru yang selalu dicari oleh sementara orang. Seseorang yang bermental wirausahawan selalu mencari tantangan hidup. Mereka tidak betah hidup di tengah suasana yang tidak ada tantangan.
Mental seperti itu memang tidak aneh. Jangankan manusia, di antara berbagai jenis ikan tawar saja, ada yang lebih suka hidup di arus deras, tetapi sebaliknya, ada pula yang hanya bisa hidup di air yang tenang. Ikan piaraan semacam ikan mas, gurami, dan sejenisnya menyukai air yang tenang. Jika jenis ikan itu diletakkan di air berarus deras akan segera mati. Sebaliknya, jenis ikan lele lebih menyukai hidup di air yang deras.
Pilihan hidup dengan perumpamaan kehidupan ikan tawar tersebut, bukan bermaksud merendahkan harkat dan martabat manusia, hanya disamakan dengan ikan. Namun pada kenyataannya, sifat-sifat manusia, ternyata memang seperti itu. Ada sementara orang yang lebih menyukai tantangan, sebagaimana ikan yang memilih air deras, sedangkan lainnya, mirip sebagaimana ikan mas atau ikan hias, yang lebih menyukai hidup di alam yang tenang.
Perumpamaan tersebut sesungguhnya tidak sederhana. Orang yang menyukai tantangan dengan berbagai resiko, maka menunjukkan bahwa orang yang bersangkutan memiliki kelebihan dari dari yang lainnya. Orang yang merasa rendah dan tidak percaya diri akan tidak berani menghadapi tantangan apapun. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki kelebihan, baik dari aspek intelektual, spiritual, kejiwaan, dan juga profesional akan berani menghadapi tantangan apapun bentuk dan besarnya.
Atas dasar kenyataan dan logika tersebut, maka sebenarnya para wirausahawan memang harus memiliki berbagai kelebihan. Karena itu lembaga pendidikan yang berhasil melahirkan orang-orang yang bermental wirausaha, sesungguhnya lembaga tersebut artinya telah berhasil melahirkan lulusan yang hebat, dalam arti mereka memiliki berbagai kelebihan, dan begitu juga sebaliknya.
Beberapa tahun terakhir ini, setiap menjelang acara wisuda sarjana di UIN Maliki Malang selalu dibagikan angket kepada para wisudawan yang berisi tentang keinginannya di masa depan. Hasilnya mengagetkan dan sekaligus membanggakan. Dalam prosentase yang cukup besar, para lulusan tersebut selalu memilih menjadi wirausahawan. Pilihan jawaban itu apakah karena mereka tahu bahwa mencari pekerjaan sebagai pegawai adalah sangat sulit, ataukah memang mereka telah berhasil membangun kepercayaan, jiwa, dan harga diri yang tinggi hingga siap menghadapi tantangan dan berbagai resikonya itu. Semoga jawaban terakhir tersebut yang benar.
Mental entrepreneur sangat diperlukan di era sekarang ini. Orang-orang pemberani yang penuh kreativitas, tidak pernah takut resiko, membuka lapangan pekerjaan, sangat dibutuhkan. Bangsa pada saat ini memerlukan orang-orang yang berjiwa wirausaha atau entrepreneur. Orang tersebut tidak saja akan bangga dengan jumlah gaji atau penghasilan yang didapat pada setiap bulan. Lebih dari sekedar itu, adalah bisa berhasil menunjukkan sejumlah besar orang-orang yang mengikuti sebagai anak buahnya. Inilah wirausahawan sejati yang pada saat ini ditunggu-tunggu kehadirannya. Wallahu a'lam.
*Penulis adalah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Sumber: http://www.pkesinteraktif.com/edukasi/opini/1046-menjadi-wirausahawan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar